Malang Autism Center

Meltdown pada Anak dengan Autisme

Jika Anda memiliki anak dengan autisme, mungkin Anda pernah mengalami situasi di mana anak tiba-tiba menangis, berteriak, atau bahkan menyakiti diri sendiri tanpa alasan yang jelas. Ini bukan sekadar tantrum biasa, tetapi disebut meltdown. Berbeda dengan tantrum yang biasanya terjadi karena anak ingin sesuatu, meltdown terjadi saat anak merasa kewalahan dengan lingkungan atau emosinya sendiri. Sebagai orang tua, menghadapi meltdown pada anak dengan autisme bisa menjadi tantangan besar. Namun, dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, Anda bisa membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik.

Apa Penyebab Meltdown?

Berdasarkan penelitian, ada beberapa hal yang bisa memicu meltdown pada anak dengan autisme:

  1. Stimulasi berlebih, Anak merasa terlalu banyak menerima rangsangan, misalnya suara yang terlalu keras, lampu yang terlalu terang, atau keramaian.
  2. Perubahan rutinitas, Anak dengan autisme sangat bergantung pada rutinitas. Perubahan kecil seperti rute perjalanan yang berbeda atau jadwal yang berubah bisa membuat mereka merasa tidak nyaman.
  3. Kesulitan berkomunikasi, Jika anak kesulitan mengungkapkan keinginannya, mereka bisa menjadi frustrasi dan akhirnya mengalami meltdown.
  4. Kelelahan atau lapar, Anak yang lelah atau lapar lebih rentan mengalami meltdown karena mereka kesulitan mengontrol emosinya.

Tantangan yang Dihadapi Orang Tua

Saat anak mengalami meltdown, orang tua sering menghadapi tantangan dalam tiga aspek utama:

  1. Tantangan fisik, Beberapa anak bisa bersikap agresif, seperti membanting benda atau melukai diri sendiri. Orang tua perlu sigap untuk memastikan keselamatan anak dan orang di sekitarnya.
  2. Tantangan mental, Merasa tidak tahu harus berbuat apa atau merasa gagal sebagai orang tua adalah hal yang umum dirasakan.
  3. Tantangan emosional, Stigma dari masyarakat sering kali membuat orang tua merasa malu atau tertekan ketika anak mengalami meltdown di tempat umum.

Bagaimana Cara Mengatasi Meltdown pada anak autisme?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak melewati meltdown dengan lebih tenang:

  1. Kenali Tanda-Tanda Awal, Biasanya sebelum meltdown, anak menunjukkan tanda-tanda seperti gelisah, menutup telinga, atau menghindari kontak mata. Jika Anda mulai melihat tanda ini, coba alihkan perhatian anak ke sesuatu yang menenangkannya, seperti mainan favorit atau mendengarkan musik yang disukai.
  2. Beri Tempat yang Aman, Jika memungkinkan, bawa anak ke tempat yang lebih tenang agar ia tidak semakin panik. Ruangan yang redup dan sepi bisa membantu anak lebih cepat tenang.
  3. Tetap Tenang, Anak bisa merasakan emosi orang tuanya. Jika Anda panik, anak mungkin akan semakin stres. Tarik napas dalam, tetap tenang, dan berikan pelukan lembut jika anak menyukainya.
  4. Jangan Memaksa Anak Berkomunikasi, Saat meltdown, anak mungkin tidak bisa berbicara atau menjelaskan apa yang terjadi. Alih-alih memaksa mereka bicara, coba berikan kata-kata yang menenangkan.
  5. Gunakan Strategi Preventif
  • Rutinitas yang Konsisten – Usahakan menjaga jadwal anak agar mereka merasa lebih aman dan nyaman.
  • Latih Kemampuan Komunikasi – Gunakan kartu gambar atau bahasa isyarat sederhana agar anak lebih mudah menyampaikan kebutuhannya.
  • Berikan Istirahat yang Cukup – Anak yang cukup tidur dan makan teratur lebih jarang mengalami meltdown.

Referensi

Yalim, T., & Mohamed, S. (2023). Meltdown in Autism: Challenges and Support Needed for Parents of Children with Autism. International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development, 12(1), 850–876.

Artikel Terkait

Malang Autism Center

Malang Autism Center (MAC) menyediakan layanan ramah anak ASD dengan kegiatan yang berorientasi pada kemandirian anak serta didukung dengan fasilitas yang mendukung.

Insight MAC

Buka WhatsApp
Butuh Bantuan?
Halo! Apa yang bisa saya bantu