Malang Autism Center

Diet GFCF untuk Anak Autisme

Bagi orang tua yang memiliki anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), menemukan cara terbaik untuk mendukung perkembangan mereka adalah hal yang penting. Selain terapi dan intervensi berbasis perilaku, banyak keluarga mencoba pendekatan melalui pola makan, salah satunya dengan diet bebas gluten dan kasein (Gluten-Free Casein-Free/GFCF).

Apa Itu Diet Bebas Gluten dan Kasein (GFCF)?

Diet GFCF adalah pola makan yang menghindari gluten (protein dalam gandum, barley, dan rye) serta kasein (protein dalam susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt). Diet ini didasarkan pada teori bahwa anak dengan autisme memiliki kesulitan mencerna dua protein ini, yang kemudian bisa memengaruhi fungsi otak dan perilaku mereka.

Beberapa studi menunjukkan bahwa diet ini dapat membantu anak dengan ASD yang memiliki gangguan pencernaan atau “leaky gut” (usus bocor), di mana zat-zat dari makanan bisa masuk ke aliran darah dan memicu reaksi yang berhubungan dengan gejala autisme.

Manfaat Diet GFCF untuk Anak dengan Autisme

  • Perbaikan Perilaku dan Interaksi Sosial

Anak yang menjalani diet ini sering menunjukkan peningkatan dalam hal komunikasi, fokus, dan interaksi sosial. Mereka menjadi lebih responsif terhadap lingkungan sekitar dan lebih mudah mengikuti instruksi.

  • Tidur Lebih Nyenyak

Gangguan tidur adalah masalah umum pada anak dengan autisme. Beberapa studi menyatakan bahwa anak-anak yang menjalani diet GFCF mengalami perbaikan pola tidur, seperti lebih mudah tidur dan tidak sering terbangun di malam hari.

  • Mengurangi Masalah Pencernaan

Banyak anak dengan ASD mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, diare, atau kembung. Diet GFCF terbukti membantu mengurangi gejala ini, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kenyamanan mereka sehari-hari. Gluten dan kasein diduga dapat meningkatkan peradangan dalam usus pada beberapa anak dengan autisme. Dengan menghilangkan kedua protein ini, sistem pencernaan mereka bekerja lebih baik, sehingga mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dapat memicu perilaku tantrum.

Tantangan yang Perlu Diperhatikan

Meski memiliki banyak manfaat, diet GFCF juga memiliki tantangan yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkannya pada anak dengan autism.

  • Risiko Kekurangan Nutrisi

Menghilangkan susu dan gandum dari makanan anak dapat menyebabkan kekurangan kalsium, vitamin D, dan serat. Oleh karena itu, penting untuk menggantinya dengan sumber nutrisi lain.

  • Tidak Semua Anak Merasakan Manfaat yang Sama

Setiap anak dengan autisme memiliki kondisi yang berbeda. Beberapa anak mungkin mengalami peningkatan yang signifikan, sementara yang lain tidak menunjukkan perubahan besar.

  • Bisa Membatasi Pilihan Makanan Anak

Banyak anak dengan autisme memiliki pola makan yang selektif (picky eater), sehingga diet ini bisa semakin mempersempit pilihan makanan mereka.

Referensi

Zafirovski, K., Aleksoska, M. T., Thomas, J., & Hanna, F. (2024). Impact of gluten-free and casein-free diet on behavioural outcomes and quality of life of autistic children and adolescents: A scoping review. Children, 11(7), 862.

Artikel Terkait

Malang Autism Center

Malang Autism Center (MAC) menyediakan layanan ramah anak ASD dengan kegiatan yang berorientasi pada kemandirian anak serta didukung dengan fasilitas yang mendukung.

Insight MAC

Buka WhatsApp
Butuh Bantuan?
Halo! Apa yang bisa saya bantu