Masa pubertas pada remaja ASD sering kali terjadi lebih awal dibandingkan dengan remaja neurotipikal. Hal ini terutama terlihat pada remaja perempuan, yang mengalami percepatan perkembangan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak memiliki ASD. Masa Pubertas pada Remaja ASD dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial.
Selain itu, beberapa perilaku khas ASD seperti gerakan repetitif dan perilaku stereotipik cenderung menurun selama masa pubertas. Namun, perubahan ini tidak terjadi secara merata, dan ada kemungkinan perilaku tersebut muncul kembali di kemudian hari, terutama pada remaja perempuan.
Tantangan Perilaku Selama Pubertas
Kemampuan Sosial yang Menurun
Banyak remaja penderita ASD mengalami peningkatan kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan sosial selama masa pubertas. Mereka menjadi lebih enggan untuk ikut serta dalam acara keluarga, sulit berkomunikasi, dan cenderung lebih nyaman menonton perpisahan daripada terlibat dalam interaksi langsung.
Perubahan Emosional dan Kemarahan
Masa pubertas juga dikaitkan dengan meningkatnya emosi yang sulit dikendalikan, seperti kemarahan dan kekecewaan. Beberapa remaja penderita ASD menunjukkan perilaku agresif yang meningkat, terutama mereka yang memiliki tingkat ASD sedang hingga berat.
Perilaku Seksual yang Tidak Tepat
Tantangan lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah munculnya perilaku seksual yang tidak sesuai konteks sosial. Beberapa remaja laki-laki penderita ASD mengalami kesulitan dalam mengontrol impuls seksual, seperti masturbasi di tempat umum, perhatian berlebihan terhadap konten seksual, serta kesulitan memahami batasan sosial dalam interaksi dengan orang lain.
Membantu dalam Keterampilan Hidup Sehari-hari
Remaja penderita ASD sering mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan diri, seperti mandi, mengukur, atau menangani mimpi basah. Pada remaja perempuan, menstruasi menjadi tantangan besar karena mereka sering kali kesulitan memahami dan mengelola perubahan yang terjadi pada tubuh mereka.
Masalah Makan dan Pola Makan Selektif
Beberapa remaja penderita ASD memiliki sensitivitas tinggi terhadap tekstur atau bau makanan tertentu, sehingga pola makan mereka sangat terbatas. Selain itu, beberapa individu dengan ASD mengalami masalah berat badan, baik kelebihan maupun kekurangan. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan makan yang tidak seimbang dan mengganggu aktivitas fisik.
Masa pubertas bagi remaja penderita ASD membawa berbagai perubahan dan tantangan yang unik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami serta memberikan dukungan yang tepat guna membantu mereka melewati fase ini dengan lebih baik. Program edukasi dan pelatihan bagi orang tua serta anak-anak penderita ASD sangat diperlukan agar mereka dapat lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi selama masa pubertas.
Dengan pendekatan yang tepat, remaja penderita ASD dapat memperoleh keterampilan yang lebih baik dalam mengelola emosi, berinteraksi sosial, serta menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih mandiri dan berkualitas.
Referensi