Malang Autism Center

Tantangan dan Dukungan bagi Ibu dengan Anak ASD

Menjadi ibu dengan anak ASD di Indonesia adalah perjalanan yang penuh tantangan.Dari mendapatkan diagnosis yang tepat, mencari terapi yang sesuai, hingga memastikan pendidikan inklusif bagi anak, ibu sering kali harus berjuang sendiri dalam menghadapi berbagai tantangan. Kurangnya informasi, stigma sosial, serta keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan menjadi beberapa kendala utama yang dihadapi para ibu di Indonesia.

Tantangan yang Dihadapi Ibu dengan Anak ASD di Indonesia

Salah satu kendala terbesar bagi ibu di Indonesia adalah sulitnya mendapatkan diagnosis ASD secara dini. Banyak ibu yang menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan perkembangan anak mereka, tetapi mereka kesulitan mendapatkan informasi yang akurat. Beberapa tenaga medis juga masih kurang memahami spektrum autisme, sehingga diagnosis sering kali tertunda. Padahal, diagnosis dini sangat penting agar intervensi yang tepat dapat segera diberikan.

Akses terhadap terapi juga masih terbatas.Terapi wicara, okupasi, serta Applied Behavior Analysis (ABA) yang terbukti efektif dalam membantu anak dengan ASD sering kali hanya tersedia di kota-kota besar dan dengan biaya yang cukup mahal.Hal ini menjadi tantangan bagi ibu, terutama mereka yang tinggal di daerah dengan fasilitas kesehatan terbatas atau memiliki keterbatasan finansial.

Dari sisi pendidikan, meskipun pemerintah telah menggalakkan sekolah inklusif, kenyataannya masih banyak sekolah yang belum siap menerima anak dengan ASD. Beberapa sekolah menolak anak dengan kebutuhan khusus karena keterbatasan tenaga pendidik dan fasilitas.Akibatnya, banyak ibu yang harus mencari alternatif lain, seperti homeschooling atau terapi khusus di luar sekolah, yang tentu membutuhkan waktu dan biaya tambahan.

Stigma sosial juga menjadi tantangan besar bagi ibu di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang kurang memahami ASD, sehingga anak autis sering kali dianggap “nakal” atau “tidak terdidik dengan baik.” Hal ini menyebabkan ibu merasa dihakimi dan kurang mendapat dukungan dari lingkungan sekitar. Bahkan, dalam beberapa kasus, anggota keluarga sendiri bisa memberikan tekanan emosional kepada ibu dengan menyalahkan mereka atas kondisi anak.

Pentingnya Dukungan Sosial

Dukungan sosial memainkan peran penting dalam membantu ibu menghadapi tantangan yang ada.Di Indonesia, komunitas orang tua anak dengan ASD mulai bermunculan, baik secara langsung maupun melalui platform digital seperti media sosial dan WhatsApp.Kelompok ini menjadi tempat berbagi pengalaman, mendapatkan informasi tentang terapi, sekolah, serta berbagai tips dalam mengasuh anak dengan ASD.

Selain komunitas, peran pasangan dan keluarga juga sangat berpengaruh. Suami yang terlibat aktif dalam mengasuh anak dapat mengurangi beban ibu secara emosional dan finansial.Pemerintah juga memiliki peran penting dalam meningkatkan akses terhadap terapi dan pendidikan inklusif, misalnya dengan memberikan subsidi terapi atau pelatihan bagi guru untuk menangani anak dengan ASD di sekolah umum.

Menjadi ibu dari anak penderita ASD di Indonesia membutuhkan ketahanan mental yang kuat serta akses terhadap informasi dan layanan yang memadai.Dukungan dari keluarga, komunitas, dan pemerintah dapat membantu ibu lebih percaya diri dalam mengasuh anak mereka.Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang ASD dapat mengurangi stigma dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus serta keluarganya.

Referensi

Lamba, N., Van Tonder, A., Shrivastava, A., & Raghavan, A. (2022). Menjelajahi tantangan dan struktur dukungan ibu dengan anak-anak dengan Gangguan Spektrum Autisme di Uni Emirat Arab. Penelitian tentang Disabilitas Perkembangan, 120 , 104138.

Artikel Terkait

Malang Autism Center

Malang Autism Center (MAC) menyediakan layanan ramah anak ASD dengan kegiatan yang berorientasi pada kemandirian anak serta didukung dengan fasilitas yang mendukung.

Insight MAC

Buka WhatsApp
Klik Untuk Ke Wa
Halo! Apa yang bisa saya bantu