Malang Autism Center

Cara Baru Bantu Guru Anak Autisme Terhindar dari Burnout

Mengajar anak-anak dengan autisme bukan hal yang mudah. Selain harus memahami kebutuhan belajar yang sangat spesifik, guru juga dihadapkan dengan berbagai tantangan emosional dan teknis setiap hari. Mulai dari perilaku yang sulit diprediksi, materi yang harus disesuaikan, sampai tuntutan dari sekolah dan orang tua semuanya bisa menumpuk menjadi stres.

Apa Itu Burnout dan Mengapa Penting untuk Dicegah?

Burnout adalah kondisi kelelahan ekstrem yang muncul akibat stres berkepanjangan, terutama dari tekanan kerja yang terus-menerus. Bukan cuma soal capek biasa atau lelah setelah seharian bekerja, burnout adalah kondisi psikologis yang lebih dalam dan bisa berdampak pada emosi, pola pikir, perilaku, bahkan kesehatan fisik. Burnout sering kali muncul secara perlahan. Awalnya mungkin hanya merasa cepat lelah atau sedikit frustasi. Tapi jika dibiarkan, perasaan itu bisa berkembang menjadi masalah serius yang memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang.

Dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru anak-anak dengan autisme, burnout bisa sangat rentan terjadi karena tuntutan emosional yang tinggi, beban kerja yang kompleks, dan sering kali, minimnya dukungan yang memadai.

Kenapa Harus Dicegah?

  1. Dampak pada Kesehatan Mental dan Fisik
    Jika dibiarkan, burnout bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan psikosomatis (masalah fisik yang dipicu kondisi mental).
  2. Menurunkan Kualitas Pengajaran
    Guru yang burnout cenderung kurang sabar, kurang fokus, dan tidak bisa memberikan dukungan optimal pada murid terutama murid dengan kebutuhan khusus seperti autisme.
  3. Hubungan Guru-Murid Memburuk
    Emosi guru yang tidak stabil bisa memicu reaksi negatif dari anak-anak, terutama yang sensitif terhadap perubahan suasana hati.
  4. Meningkatkan Risiko Turnover
    Banyak guru akhirnya memilih keluar dari profesinya karena merasa tidak mampu lagi menghadapi tekanan.

Solusi yang Terbukti yaitu Pelatihan Emotif Rasional untuk Guru

Untuk menjawab tantangan ini, sebuah pendekatan baru mulai diperkenalkan yaitu Pelatihan Kesehatan Kerja Emotif Rasional. Program ini dirancang khusus untuk membantu guru mengelola tekanan kerja melalui perubahan cara berpikir. Pelatihan Emotif Rasional untuk guru yang secara lengkap dikenal sebagai Rational Emotive Occupational Health Coaching (REOHC) adalah pendekatan yang dikembangkan dari Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), sebuah model terapi psikologis yang awalnya diperkenalkan oleh Albert Ellis, seorang psikolog Amerika, pada tahun 1950-an.

Namun, pengembangan REOHC secara spesifik sebagai pelatihan untuk mengatasi burnout pada guru, terutama guru yang mengajar anak-anak dengan autisme, dilakukan oleh para peneliti dan akademisi dari University of Nigeria, Nsukka. Salah satu tokoh utamanya adalah Christopher N. Ngwu, bersama tim lintas disiplin dari bidang pendidikan, psikologi, dan kesehatan kerja.

Bagaimana Pelatihan Ini Dilakukan?

Pelatihan dilakukan selama 12 minggu, dengan sesi berdurasi sekitar 2 jam setiap minggu. Dalam setiap pertemuan, guru belajar teknik-teknik seperti:

  • Mengidentifikasi pemicu stres dari situasi kelas
  • Menyusun ulang pola pikir negatif
  • Melatih keterampilan menghadapi konflik
  • Mengembangkan teknik relaksasi dan penyelesaian masalah
  • Membangun pola pikir positif dan kepercayaan diri

Semua sesi dilakukan dalam suasana yang suportif, interaktif, dan disesuaikan dengan pengalaman nyata para guru di kelas.

Kesejahteraan guru adalah fondasi dari pendidikan yang baik. Guru yang sehat secara mental akan membawa dampak positif pada anak didiknya. Maka dari itu, mendukung guru bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah, tapi juga seluruh ekosistem pendidikan—termasuk komunitas orang tua dan masyarakat.

Referensi

Uzodinma, U. E., Onyishi, C. N., Ngwoke, A. N., Ugwu, J. I., Okorie, C. O., Amujiri, B. A., Ani, C. K. C., Ngwu, C. N., Nwankwo, F. M., Okoli, C. N., Eze, H. O., Orabueze, F. O., Ogbu, E. O., Okoro, K. N., Solomon, K. C., Okeke, I. J., Nwamuo, B. E., Ani, U., Moguluwa, S. C., & Akanaeme, I. N. (2022). Effectiveness of rational emotive occupational health coaching in reducing burnout symptoms among teachers of children with autism. Science Progress, 105(2), 1–23.

Artikel Terkait

Malang Autism Center

Malang Autism Center (MAC) menyediakan layanan ramah anak ASD dengan kegiatan yang berorientasi pada kemandirian anak serta didukung dengan fasilitas yang mendukung.

Insight MAC

Buka WhatsApp
Klik Untuk Ke Wa
Halo! Apa yang bisa saya bantu