Malang Autism Center

Categories
Artikel ASD

Diagnosis Autisme pada Orang Dewasa yang Terlambat

Pernahkah Anda merasa anak Anda berbeda, tetapi tidak tahu kenapa? Mungkin dia agak sulit berinteraksi dengan teman-temannya atau terlihat kesulitan dalam berkomunikasi. Bisa jadi itu adalah gejala dari Gangguan Spektrum Autisme (ASD). Namun, untuk sebagian orang, diagnosis autisme ini baru terjadi pada usia dewasa. Autisme pada orang dewasa sering kali terlambat terdeteksi, dan hal ini dapat membawa dampak yang signifikan bagi kehidupan mereka.

Tapi, tahu nggak sih? Banyak orang yang baru terdiagnosis autisme pada usia dewasa! Nah, di artikel ini, kita akan bahas kenapa diagnosis autisme yang terlambat bisa berdampak besar, dan mengapa penting banget bagi anak untuk mendapatkan diagnosis sedini mungkin. Yuk, kita cari tahu!

Autisme adalah kondisi yang mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain, dan meresapi dunia di sekitarnya. Gejalanya bisa bervariasi banget, makanya disebut spektrum. Ada yang punya tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari, ada juga yang terlihat seperti “normal”, tapi tetap ada kesulitan dalam beberapa hal.

Jadi, sebenarnya tidak ada dua orang dengan autisme yang sama. Ada yang lebih mudah beradaptasi, ada yang membutuhkan bantuan lebih besar dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Kenapa Diagnosis Dini Itu Penting?

Seharusnya, anak-anak yang memiliki tanda-tanda autisme bisa terdeteksi sejak dini, kan? Dengan begitu, mereka bisa langsung mendapatkan intervensi yang membantu mereka berkembang dengan lebih baik. Sayangnya, banyak anak terutama yang gejalanya lebih ringan baru terdiagnosis saat sudah dewasa. Hal ini bisa sangat mempengaruhi kehidupan mereka, lho.

Bayangkan, banyak orang dewasa yang baru tahu bahwa mereka punya autisme, dan ternyata mereka sudah berjuang selama bertahun-tahun tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Perasaan bingung, kesepian, dan tidak dimengerti pun jadi hal yang sering mereka rasakan.

Kenapa ya diagnosis autisme bisa terlambat? Ternyata, banyak faktor yang berperan! Terkadang, tanda-tanda autisme pada anak-anak yang berfungsi tinggi atau “berkebutuhan ringan” dianggap sepele atau bahkan tidak terlihat. Misalnya, anak yang kesulitan bergaul atau sulit mengungkapkan perasaannya bisa saja dianggap “pemalu” atau “aneh” saja, bukan gejala dari autisme.

Selain itu, kadang-kadang orang tua atau bahkan guru tidak tahu banyak tentang autisme, jadi mereka mungkin berpikir perilaku anak hanya bagian dari “fase” atau karakter anak biasa. Akhirnya, mereka tidak mencari bantuan profesional yang lebih mendalam.

Bahkan, faktor gender juga berperan, lho! Karena banyak orang menganggap autisme lebih sering terjadi pada anak laki-laki, gejala pada anak perempuan sering kali terabaikan.

Dampak Diagnosis Autisme yang Terlambat Pada Usia Dewasa

Kalau diagnosis datang terlambat, bagaimana rasanya? Banyak orang dewasa yang terdiagnosis autisme mengatakan kalau mereka merasa bingung dan terisolasi selama bertahun-tahun. Mereka juga sering salah diagnosis, misalnya dengan kecemasan atau ADHD, yang membuat pengobatannya jadi tidak efektif. Hal ini justru memperburuk keadaan.

Bahkan, tanpa diagnosis yang jelas, anak-anak atau remaja ini berjuang lebih keras di sekolah, dalam pertemanan, dan bahkan dalam kehidupan keluarganya. Mereka sering merasa kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan bahkan sering diperlakukan dengan cara yang salah.

Autisme memang bukan kondisi yang bisa hilang begitu saja, tetapi dengan diagnosis dini dan dukungan yang tepat, anak-anak bisa berkembang dengan baik. Jika Anda merasa anak Anda “berbeda”, jangan ragu untuk bertanya dan mencari bantuan. Dukungan Anda sebagai orang tua bisa sangat membantu mereka mencapai potensi terbaiknya.

Referensi

Lupindo, BM, Maw, A., & Shabalala, N. (2022). Diagnosis autisme yang terlambat: Menjelajahi pengalaman laki-laki yang didiagnosis autisme di masa dewasa. Psikologi Terkini , 42(24), 24181–24197.

Buka WhatsApp
Klik Untuk Ke Wa
Halo! Apa yang bisa saya bantu