Malang, 4 Oktober 2024 – Dalam rangkaian acara UMM Autism Summit (UAS) 2024, yang berlangsung pada 3-5 Oktober di GKB IV UMM, Malang Autism Center (MAC) berkesempatan untuk berkontribusi dengan demonstrasi gerakan fisioterapi yang dirancang khusus bagi anak-anak autis. Acara ini menarik perhatian orang tua dan pengajar yang ingin mempelajari cara efektif mendukung perkembangan motorik dan sensorik anak.
Demonstrasi Gerakan Fisioterapi untuk Anak Autis
Sesi ini dipandu oleh instruktur dari Malang Autism Center, yang juga merupakan koordinator terapis di MAC. Instruktur menjelaskan serangkaian latihan yang dapat membantu anak-anak dengan autisme meningkatkan kemampuan motorik dan respons sensorik mereka. Beberapa jenis latihan yang diperkenalkan antara lain:
- Latihan Peregangan (Stretching Exercises): Meningkatkan fleksibilitas otot dan mengurangi kekakuan tubuh.
- Latihan Penguatan Otot (Strengthening Exercises): Meningkatkan kekuatan otot untuk mendukung aktivitas fisik sehari-hari.
- Latihan Koordinasi (Coordination Exercises): Meningkatkan koordinasi mata dan tangan, penting untuk keterampilan motorik halus.
- Latihan Keseimbangan (Balance Exercises): Fokus pada peningkatan motorik kasar dan kesadaran tubuh.
- Aktivitas Sensorik (Sensory Integration): Membantu anak merespons rangsangan sensorik dengan lebih adaptif, bermanfaat bagi mereka dengan sensitivitas sensorik tinggi.
Antusiasme Peserta dan Pertanyaan yang Diajukan
Demonstrasi ini disambut antusiasme tinggi oleh para peserta, yang sebagian besar terdiri dari orang tua dan pengajar anak autis. Banyak yang mengajukan pertanyaan seputar frekuensi latihan, jumlah hitungan yang tepat, serta cara menjaga konsistensi anak selama sesi latihan.
Pentingnya Terapi Fisik dalam Perkembangan Anak Autis
Partisipasi aktif Malang Autism Center dalam acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih dalam tentang pentingnya terapi fisik dalam mendukung perkembangan anak autis. Acara ini juga membuka kesempatan bagi para orang tua dan pendidik untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Diharapkan, kolaborasi seperti ini dapat menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan cerah bagi anak-anak penyandang autisme.