Autism spectrum disorder (ASD) mempengaruhi sekitar 1% anak di dunia dengan tantangan utama pada keterampilan sosial, emosional dan fungsi motorik. Meskipun aktivitas fisik diketahui memberikan banyak manfaat bagi anak dengan ASD namun, hanya sekitar 14% yang memenuhi rekomendasi aktivitas fisik harian dari WHO.
Manfaat Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dapat memberikan dampak positif pada anak dengan ASD, diantaranya yaitu :
- Perbaikan keterampilan sosial
Aktivitas yang melibatkan interaksi, seperti olahraga tim, membantu meningkatkan komunikasi dan kerja sama. Misalnya dengan permainan bola atau olahraga berkelompok lainnya memperkuat kemampuan anak dalam membaca isyarat sosial.
- Pengurangan gejala ASD
Latihan aerobik dan terapi akuatik telah terbukti menjadi salah satu langkah efektif dalam mengurangi perilaku repetitif dan meningkatkan emosional anak.
- Pengaturan pola tidur dan regulasi emosi
Aktivitas fisik yang dilakukan seperti jogging dapat membantu untuk meningkatkan kualitas tidur dan kemampuan pengendalian emosi anak ASD.
- Peningkatan Kesehatan fisik
Program pelatihan yang terstruktur, tidak hanya meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tetapi juga membantu melindungi anak dari risiko penyakit metabolic.
Tantangan Yang Dihadapi
Dalam melaksanakan aktivitas anak ASD seringkali menghadapi berbagai kendala dalam mengakses aktivitas fisik, seperti :
- Hambatan sosial
Anak anak dengan ASD sering kali menghadapi stigma yang berakar dari kurangnya pemahaman Masyarakat tentang kondisi mereka. Stigma ini menyebabkan mereka cenderung tidak diterima dalam kelompok sosial, baik oleh teman sebaya maupun orang dewasa. Salah satu kejadian umum yaitu anak ASD tidak akan dipilih pertama dalam kegiatan olahraga kelompok, yang dapat membuat mereka merasa tidak diinginkan atau diabaikan. Selain itu juga, anak ASD kesulitan membaca isyarat sosial dan memahami aturan permainan, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau konflik dengan anggota lain.
- Kekurangan koordinasi dan stabilitas postural yang menyulitkan mereka berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
Banyak anak dengan ASD mengalami defisit motorik, seperti kesulitan dalam koordinasi, keseimbangan, dan stabilitas postural. Tantangan ini tidak hanya mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas fisik secara efektif, tetapi juga meningkatkan risiko cedera selama berolahraga.
- Kurangnya program olahraga yang inklusif dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka
Sebagian besar program olahraga yang tersedia sering kali tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan ASD. Misalnya, kurangnya instruktur yang terlatih untuk menangani anak dengan kebutuhan khusus dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi atau metode pengajaran yang kurang efektif. Selain itu, lingkungan olahraga yang kompetitif atau bising dapat menjadi tidak nyaman atau membebani anak dengan sensitivitas sensorik, yang sering kali terjadi pada anak-anak dengan ASD.
Rekomendasi Intervensi Aktivitas Fisik Anak ASD
Untuk memaksimalkan manfaat, aktivitas fisik perlu disesuaikan dengan kebutuhan individu anak dengan ASD. Contohnya:
- Frekuensi dan Durasi: Aktivitas sebaiknya dilakukan 2–3 kali per minggu selama 45–60 menit.
- Jenis Aktivitas: Aktivitas seperti terapi akuatik, olahraga ritmis dengan musik, atau seni bela diri dapat dipilih berdasarkan minat dan kemampuan anak.
- Pendekatan Inklusif: Menciptakan lingkungan yang mendukung, seperti melibatkan keluarga dan teman, dapat membantu anak merasa lebih diterima.
Referensi